Alhamdulillah atas Rahmat dan rezeki yang engkau berikan kepadaku Ya Allah
Tanggal 13 Mei 2010 aku melaksanakan aqiqah untuk diriku sendiri. kebetulan Ibu ku ada rezeki beliau juga aqiqah untuk dirinya sendiri pada tanggal yang sama.
Sudah lama sebenarnya niat untuk melaksanakan aqiqah untuk diri sendiri tapi karena kurang pengetahuan tentang aqiqah buat diri sendiri, aku lebih dulu melakukan qurban.
setelah baca dan searching tentang mengaqiqahkan diri sendiri akhirnya aku berazam untuk aqiqah, Alhamdulillah Allah memberikan jalan kemudahan.
Aqiqah disebut dalam hadits :-
” Bersama bayi yang lahir itu aqiqah, maka karena itu mengalirkanlah darah (sembelihan) untuknya, dan jauhkan baginya segala kesakitan (godaan syaitan) ( Riwayat Al-Bukhari)
“Setiap anak perlu dipajakkan (terhutang) dengan aqiqah, disembelih untuknya pada hari ketujuh umurnya, dan diberi nama dan dicukur rambut kepalanya” ( Riwayat Ashabus Sunan )
Aqiqah itu pula dari sudut bahasanya adalah ‘tolakan’, iaitu tolakan dari gangguan dan godaan Syaitan.
Hukum tentang Aqiqah :
Jika anak-anak sudah baligh tetapi mereka masih juga tidak mampu tidak mengapa tidak melakukannya kerana tuntutan ke atas wali telah gugur dan sunat bagi diri anak-anak itu sendiri melaksanakan aqikah untuk dirinya sendiri seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW kepada diri baginda sendiri setelah diangkat menjadi Rasul (riwayat Ahmad, Abu Dawud dan al-Tabrani).
Ternyata jika kita sudah baligh maka sudah tidak sunah lagi bagi wali kita mengaqiqahkan diri kita. dan hukum sunah jatuh pada diri kita untuk aqiqah jika mampu. Daging aqiqah dibagikan ke fakir terlebih dahulu, menurut beberapa ulama ;orang kafir juga boleh menerima kalau memang semua orang fakir sudah kebagian. Daging aqiqah juga boleh diambil sedikit untuk kita, kecuali daging nazar haram hukumnya dimakan orang yang bernazar.
Mudah-mudahan saudara-saudaraku yang belum di aqiqahkan oleh walinya diberikan rezeki oleh Allah untuk bisa aqiqah. amiin …